Indikator Asam Basa
Indikator Asam Basa Buatan |
Indikator
merupakan asam atau basa organik lemah yang memiliki warna berbeda ketika
berbentuk molekul tak terdisosiasi dalam bentuk ionnya. Kesetimbangan indikator
dalam larutan berair dapat dituliskan sebagai berikut :
HIn ⇄ H+ + In-
(Asam)
InOH ⇄ OH- + In+ (Basa)
Tak terion
Terion
Indikator Asam Basa Alami |
Suatu indikator – asam lemah dengan jumlah ion H+
berlebih akan mengalami pengurangan ionisasi karena adanya efek ion sejenis
sehingga menyebabkan berkurangnya ion In-. Dalam keadaan ini warna
larutan yang terlihat adalah warna dari indikator yang tidak terionisasi. Di
dalam media alkali, penurunan konsentrasi H+ akan menyebabkan
indikator terionisasi dan konsentrasi In- semakin bertambah. Warna
yang dihasilkan adalah warna indikator dalam bentuk ion. Dengan menerapkan Hukum Aksi Massa akan diperoleh :
dengan
I
merupakan koefisien aktivitas dan KIn
sebagai konstanta ionisasi indikator. Bila koefisien aktivitas diasumsikan
berharga I, maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :
Perbandingan konsentrasi indikator bentuk tak
terion maupun bentuk terion berbanding lurus terhadap konsentrasi ion hidrogen.
Dengan memberikan fungsi – log (= p) maka diperoleh persamaan :
Analog
dengan cara diatas maka untuk indikator basa diperoleh :
Konsep asam basa Bronsted – Lowry lebih menunjukkan
jenis muatan bentuk asam dan basa dari suatu indikator. Bentuk kesetimbangan
yang terjadi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Perubahan warna indikator ditentukan oleh
perbandingan harga konsentrasi kedua bentuk asam dan basa tersebut. Dengan
asumsi bahwa koefisien aktivitas ion adalah 1 (satu), maka persamaan diatas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Beberapa
indikator yang sering digunakan pada analisis kuantitatif volumetrik
(titrimetrik) dapat dilihat dalam tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel
1.2 Beberapa sifat indikator asam-basa yang penting
Pada beberapa aplikasi analisis, diperlukan
campuran beberapa indikator guna menghasilkan perubahan warna indikator yang
tegas dan tajam pada interval pH tertentu. Pemilihan indikator ditentukan
dengan melihat harga pKa yang berdekatan. Sebagai contoh pemakaian indikator
campuran adalah pada titrasi asam fosfat (H3PO4) dengan
suatu basa kuat atau titrasi garam Natrium bikarbonat (NaHCO3)
dengan suatu asam. Campuran antara Bromocresol
green (pKa = 4,7) dengan Methyl red (pKa = 5,0) digunakan untuk menghasilkan warna abu-abu, yang
merupakan komplementer dari kedua warna indikator tersebut. Prinsip pencampuran
indikator ini menjadi dasar adanya indikator
universal yang merupakan campuran
dari indikator Methyl orange, Bromothymol blue, Alizarin yellow G dan Phenolptalein
yang dilapiskan pada suatu kertas seperti yang terlihat pada gambar
Indikator Universal |
Dalam Mengerjakan Tugas Proyek Di atas, Download LEMBAR KERJA TUGAS PROYEK 1
Komentar
Posting Komentar